Tuesday, 30 July 2019

PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe. Sampai tahun 2015 terdapat 437 PLTN yang beroperasi di dunia, yang secara keseluruhan menghasilkan daya sekitar 1/6 dari energi listrik dunia. Sampai saat ini sekitar 66 unit PLTN sedang dibangun di berbagai negara, antara lain Tiongkok 28 unit, Rusia 11 unit, India 7 unit, Uni Emirat Arab 4 unit, Korea Selatan 4 unit, Pakistan dan Taiwan masing-masing 2 unit.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun pada beberapa pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis reaktor yang berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium.

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) 

PLTU adalah singkatan dari Pembangkit Listik Tenaga Uap. Pembangkit ini memiliki ketel uap atau boiler yang berfungsi memanaskan air menjadi uap superheat atau uap bertemperatur dan bertekanan tinggi yang digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin. Sudu-sudu turbin yang berputar akan memutar poros turbin yang dihubungkan dengan poros generator, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik (poros turbin yang berputar) menjadi energi listrik yang nantinya akan disalurkan ke gardu induk melalui transformator. PLTU pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak dan batubara. PLTU yang menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya memiliki gas buang yang relatif bersih dibandingkan dengan PLTU yang menggunakan batubara. PLTU batubara lebih cocok dipakai pada wilayah yang memiliki kandungan batubara yang banyak seperti Kalimantan dan Sumatera.

Sumber : http://deninofiarman78.blogspot.com/2018/04/pengertian-pltu-dan-pola-pengoperasian.html

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Benruk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hdroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui.

Jenis dan Manfaat Prinsip Kelistrikan

Jenis dan Manfaat 
  Arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 yaitu; 

 1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
 2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah. 

   Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman secara teoritisnya berkembang lamban hingga abad ke-17 dan 18. Meski begitu, aplikasi praktisnya saat itu masih sedikit, hingga diakhir abad ke-19 para insinyur dapat memanfaatkannya pada industri dan rumah tangga. Fleksibilitas yang amat beragam menjadikan penggunaanya yang hampir tak terbatas seperti transportasi, pemanasan, penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. 

Pengertian Prinsip Kelistrikan Dan Sistem Instalasi Listrik

Pengertian 
Kelistrikan adalah sifat benda yan muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Secara alami muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensi rendah.
Aliran ini disebut sebagai arus listrik konvensial. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.

Sumber : Buku Prakarya Sem 1 Kelas 9