Wednesday, 16 January 2019

Bahan Lunak

Assalam'alaikum Wr Wb

A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak

1. Keterampilan Tangan
Kerajinan dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan.
Meskipun diproduksi banyak, produk kerajinan masih tetap mengandalkan
tangan. Sementara itu, industri bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah
yang membedakan antara produk kerajinan dan produk industri.
2. Keterampilan Teknik
Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang
dan didasari oleh keterampilan teknik/keprigelan. Sehingga produk
yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak
dengan detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan
teknik yang dimiliki oleh tangan seseorang.
3. Kedaerahan/Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna
praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan
namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangankan
produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busananya.
Contohnya produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan

cincin.
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan
suatu benda. Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan
hiasan keramik pada bagian muka. Jika kotak tisu sudah tidak terpakai,
keramik dapat dilepas dan dipasangkan pada kotak tisu lainnya.
3. Kelengkapan Rumah/Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap
rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok
di taman rumah.
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/Upacara Adat
Banyaknya ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula
kerajinan bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap
upacara. contohnya lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara

ritual dan pesta adat.
Berdasarkan prinsip kebermanfaatan di atas maka kerajinan bahan lunak
dapat dikategorikan sebagai produk-produk berikut.
1. Menambah keindahan
Keberadaan kerajinan bahan lunak dapat memperindah penampilan.
2. Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
Jika diberi kerajinan bahan lunak, maka sesuatu akan terkesan khas.
3. Menjadi persyaratan pemakaian
Kerajinan bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak
digunakan maka tidak berarti apa-apa.
4. Merupakan pertanda atau simbol
Produk kerajinan bahan lunak dijadikan sebagai pertanda atau simbol
suatu kepentingan.
5. Dibuat khusus sesuai benda aslinya (duplikasi)
Kerajinan bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya
untuk alasan dan kebutuhan tertentu.
6. Sebagai bagian dari karya seni
Karena mencerminkan ekspresi keberagaman budaya Nusantara, maka
kerajinan bahan lunak merupakan bagian dari karya seni.
Pengrajin bahan lunak alam, meskipun produktif dan menghasilkan
produk yang bermutu, keberadaannya semakin menipis. Hal ini dikarenakan

bahan alam lebih sulit untuk didapat. Sementara bahan lunak buatan lebih

B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak

1. Bahan Lunak Alam
Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang
diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami
tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh
bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu,

dan flour clay.
2. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang
diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak,
lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari
bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa polymer clay, gips, fiberglass,

lilin, sabun, dan parafin.
1. Bahan Lunak Alam
Bahan lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan atau lapisan bumi yang bersifat lunak.
a. Tanah Liat
- Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang
berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta
cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan
dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung
kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih
kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat
cokelat kemerahan.

14 Kelas VIII SMP/MTs Semester I
- Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC,
sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
- Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
- Campuran tanah liat adalah air.
- Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC)
lalu diberi warna cat langsung.
b. Kulit
- Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga
mudah dibentuk.
- Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem,
sesuai dengan hewan yang dikuliti.
- Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.
- Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.
c. Getah Nyatu
- Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna
putih.
- Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni.
Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga
warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.
- Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar
lunak dan elastis.
- Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan
mengeras.
d. Flour Clay
- Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga
kalis dan mudah dibentuk.
- Flour clay juga dicampur dengan air.
- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air
akan mudah rusak.
- Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan

atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.
2. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari
bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud
mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak.
a. Polymer Clay dan Plastisin
- Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki
aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.
- Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung
minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.
- Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan
plastisin tetap seperti semula.
b. Fiberglass
- Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan
mengeras.
- Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.
- Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.
- Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang membuat
fiberglass dapat cepat mengeras.
- Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun
saat bahan mengering.
- Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca
atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.
c. Lilin dan Parafin
- Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan
mencair.
- Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan
dengan cara cetak/cor.
- Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
- Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi
tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
- Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan

dicetak kembali.
d. Gips
- Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara
dicor atau dicetak.
- Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.
- Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya
dengan bahan ini.
e. Sabun
- Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat
padat.
- Sabun dapat pula diparut/dihaluskan dan dibentuk seperti
flour clay.
- Sabun yang didiamkan akan mengeras.
- Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna
sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun

dibuat adonan.d. Gips
- Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara
dicor atau dicetak.
- Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.
- Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya
dengan bahan ini.

Sumber : Buku Prakarya Kelas VIII Sem 1

No comments:

Post a Comment